Bila aku harus mencintai dan berbagi hati
Itu hanya denganmu
Namun bila kuharus tanpamu
Akan tetap kuarungi
Hidup tanpa bercinta
Ya, kira-kira itulah sebait lagu yang menggambarkan perasaan gw sekarang.
Sempat gw bertekad gak akan membuat tulisan bertema cinta dalam blog ini, namun apa daya gw gak punya tempat lagi untuk mencurahkan ribuan perasaan terpendam gw. Gw disini memang gak sendiri, tapi gw gak mau terlalu banyak menyita waktu sahabat gw demi mendengarkan curhatan gw yang gak penting. Karena mereka juga punya kehidupan, sebagaimana gw juga punya kehidupan dan perasaan.
Kisah ini bermula ketika gw bertemu seorang gadis yang istimewa menurut gw. Awalnya kami berteman dan seiring waktu, kami pun bersahabat. Tawa dan canda adalah keseharian kami. Namun pada suatu ketika benih-benih cinta mulai tumbuh di hati gw. Gw sadar, ini adalah kesalahan gw karena membiarkan benih-benih itu mulai berakar dan merasuk lebih jauh dalam hati gw.
Gak pernah sedikitpun terpikir akan seperti ini, saat sahabat gw yang lain juga bercerita kalau dia juga menyukai gadis yang sama, gw pun berpikir untuk menghapus tentangnya dalam hati dan pikiran gw, demi sahabat. Apapun akan gw lakukan buat sahabat. Namun apa daya hal itu sia-sia karena perasaan itu terlalu dalam.
Pada suatu ketika sahabat gw bercerita bahwa dia telah memilih dambaan hatinya yang lain.
Bukankah ini berita yang menggembirakan??
Masih ada harapan buat gw.
Apa yg gw pikirkan lagi??
Namun entah darimana datangnya, perasaan lain pun muncul. Perasaan yang menuntun gw untuk mengatakan dalam hati bahwa gw gak mau kehilangan dia.
Ada dorongan yang sangat kuat untuk mengatakan:
Aku sayang sama kamu, aku cinta sama kamu, dan aku pun rela berkorban untuk kamu. Tapi entah mengapa perasaan takut kehilangan kamu begitu besar, sangat besar hingga mengalahkan keberanianku untuk mengungkapkan seluruh isi hatiku.
Kamu tahu kenapa??
Kamu adalah sesosok gadis yang istimewa, kedekatan kita adalah sebagai sahabat pada awalnya, Kamu adalah sahabat yang baik bagiku. Kamu yang telah memberikan aku sebuah semangat ketika aku merasa minder dan merasa terasingkan oleh lingkungan. Kamu yang telah memberikan semangat untukku ketika orang lain tidak melakukannya. Namun karena kebodohanku, aku mulai menyayangimu lebih dalam. Aku takut kamu akan menjauh dariku begitu kamu tahu aku mempunyai perasaan yang lebih dari sekedar sahabat. Aku takut akan hal itu.
Aku sadar aku bodoh, dan aku merasa tidak pantas untuk disandingkan denganmu. Kamu begitu istimewa. Sedangkan aku, apa yang dapat aku banggakan? Secuil kemampuan membuat cerpen sampah yang selalu berakhir tragis? Atau kebiasaan yang tidak wajar seperti menulis puisi yang pantasnya lembar-lembaran puisi itu menjadi penghuni bak sampah? Ah, aku hanya tidak ingin kamu merasa kecewa bila disandingkan dengan diriku. Apa yang akan kamu katakan pada teman-temanmu tentang aku? Ada? Tentu tidak?
Menyayangimu dan mencintaimu adalah sebagian dari anugerah terindah yang pernah tuhan berikan. Walau ku tahu, banyak pangeran tampan yang ingin membahagiakanmu dalam sebuah istana cinta.
Pada akhirnya aku hanya dapat menulis sebuah puisi jelek yang ku persembahkan untukmu.
Sebuah petikan dawai cinta yang telah membangunkanku dari tidur ini
Tidur yang panjang dalam kehampaan hati
Terlalu indah perasaan sayang ini
Hingga tak mampu kulukiskan meski dengan tinta emas
Namun ku sadar bila aku mencintaimu
Bagaikan melukis wajahmu diatas hamparan pasir pantai putih yang luas
Kembali ku menyadari, suatu saat lukisan indah itu akan terhapus
Oleh deburan ombak yang menghendaki dirimu
Pergi bersamanya.
Kemoga kamu membaca tulisan ini.
eciyeeeee ada yang lagi kasmaran ;p
Ada hubungannya kah dengan entry pos sebelumnya? :-?
Oya, puisinya bagus, btw.
percaya gak percaya, yg sebelumnya curhatan orang, yg ini curhatan gw sendiri.
dua orang yg bersahabat mempunyai cerita yg sama.
puisi saya?? oh terima kasih. :p