Burger Maut


Cerita ini hanyalah fiktif belaka, tidak bermaksud untuk menjatuhkan pihak manapun.

Ingatlah saat kita kecil, ketika orang tua kita mengingatkan ‘jangan jajan sembarangan.’ Mungkin benar adanya dan kalimat warisan nenek moyang itu akan sangat bermanfaat ketika kita melihat sebuah peristiwa di Negara adidaya, Amerika Serikat (just fiction).

Sebuah sekolah menengah pertama negeri yang terkenal di kawasan Arizona, amerika serikat memiliki jumlah murid yang sangat banyak. Orang tua mempercayakan pihak sekolah untuk mendidik putera puteri mereka.

Suatu hari sekolah itu kedatangan seorang tamu dari Negara bagian lain. Ia akan mengisi ruang kosong dihati pak kepala sekolah. Maksudnya ia akan mengisi stand kosong dikantin sekolah itu. Dahulu, stand itu digunakan oleh Ms. Lily untuk berjualan nasi goreng keju, namun karena kehendak tuhan yang maha kuasa, maka Ms. Lily harus pergi menghadap-Nya saat mengiris bawang merah untuk bumbu. Kejadian yang sangat mengejutkan dan tak biasa, bahkan tak ada yang tahu penyebab kematian wanita berambut pirang itu. Pihak sekolah pun seakan menutupi kejadian ini agar tak terdengar gaungnya sampai ranah publik, karena sekolah tak ingin nama baik lembaga pendidikan itu tercoreng dengan berita yang ‘kadang’ dilebih-lebihkan oleh pewarta hiburan.

Sekolah itu menerapkan birokrasi yang panjang dan segala bentuk persyaratan yang amat ketat. Antara lain makanan yang dijual dikantin haruslah memenuhi asupan gizi para siswa. Tentunya terdiri dari bahan yang tak berbahaya dan kebersihan harus diutamakan. Pihak sekolah tak ingin siswanya kekurangan gizi atau terserang penyakit berbahaya ketika menyantap makanan itu.

Dengan berbagai macam uji laboratorium dan uji rasa, akhirnya penjual burger itu sebut saja bernama Mr. James diizinkan untuk berjualan dengan memenuhi peraturan yang telah ditetapkan. Kepaka sekolah, Mr. Johan mengakui bahwa burger itu mempunyai rasa yang khas, tak ada bandingannya dengan makanan sejenis. Burger itu dinamai ‘burger maut’ karena rasanya yang sangat enak dan dapat membuat orang yang mencicipinya merasakan pengalaman yang berbeda. Ketagihan sampai maut menjemput.

Seminggu..
Dua minggu…
Satu bulan..

Sampai saat ini tak ada masalah. Para siswa sangat menggemari burger itu, bahkan mengalahkan kepopuleran nasi uduk Mrs. Yuyun yang terkenal dengan rasanya yang gurih. Uang yang didapat oleh manajemen sekolah pun melonjak drastis. Diperoleh dari pajak pendapatan yang dibebankan kepada pedagang di kantin.

Suatu malam yang biru, tanpa dirimu, berjuta-juta rindu, dikhayalku..
Saat Mr. Johan sedang asyik mendengarkan lagu kegemarannya, tiba-tiba ia mendengar suara gaduh yang berasal dari arah kantin. Seorang siswi tiba-tiba merasakan sesak di dadanya hingga ia tak sadarkan diri. Banyak siswa yang ingin memberikan pertolongan dengan napas buatan, tapi Mrs. Yuyun melarangnya. “Bukan muhrim.” Ucapnya.

Langit berubah mendung diselimuti awan kelabu. Cahaya kilat yang terang seakan memecah kegalauan awan itu menjadi beberapa pecahan asimetris. Tak ada yang mengetahui pasti penyebab kegalauan hati sang awan, padahal menurut BMKG, cuaca hari ini cerah berseri sepanjang hari.

*jdeer*
Suara petir menyambar tiang listrik di saming sekolah itu dan listrik pun terputus. Dan anehnya genset tak berfungsi ketika seorang OB berusaha mengoperasikannya. Walhasil, para siswi berteriak histeris karena keadaan sekolah yang amat gelap. 

HAHAHAHA..
Tiba-tiba Mr. James tertawa dengan sangat keras. Dari atas kepalanya terpancar seduah cahaya yang menerangi tubuhnya. Seperti Vidi Aldiaono sedang bernyanyi di konser Erwin Gutawa. Spontan semua orang yang melihatnya terbelalak kagum. Bukan kagum karena suara tawanya yang merdu, melainkan karena mereka bangga disekolah mereka ada seorang pesulap. Mereka menyangka Mr. James adalah pesulap karena ia dapat memancarkan cahaya terang tanpa lampu listrik.

“Aku bukan pesulap, aku bukan mentalist, dan aku bukanlah seorang puitis.” Kata Mr. James.
Lalu apa??
“Aku adalah jin dari timur tengah, aku adalah sindikat jin yang mencari nyawa manusia muda untuk aku jadikan koleksi di kamar.” Jelasnya.
“bercanda saja kamu.” Mr. Johan tidak percaya.

Seketika tubuh Mr. Johan melayang ke angkasa. Dan Mr. James berubah menjadi raksasa dengan kepala hampir menyentuh atap. 
Mr. Johan: “apa maumu? Jangan usik kehidupan kami.”
Mr. James: “mauku tak banyak, aku jatuh cinta dengan gadis itu, maka aku akan menjadikan ia selirku. Sebagaimana telah aku lakukan pada Ms. Lily beberapa waktu yang lalu.”
Mr. Johan: “aku tak akan membiarkan kau membawa muridku.”
Mr. James: “terserah, mau tak mau, harus mau. Aku adalah sindikat pencurian nyawa siswi disekolah. Tak ada kompromi dalam aksiku.”

*ini ngarang*

Kilat muncul seperti lampu blitz kamera. Beberapa detik kemudian terdengar suara petir yang sangat keras. (mengapa lebih dahulu kilat dari petir? Karena kecepatan cahaya lebih tinggi dari kecepatan suara) bersamaan dengan bunyi petir itu, siswi yang tadi pingsan terlihat kejang-kejang dan seketika ia terkapar dalam dekapan seorang ibu guru. Innalillahi wa inna ilaihi roojiuun. Siswi itu telah meninggalkan dunia ini. Meninggalkan sanak saudara dan kerabat yang menyayanginya.*halah..

HAHAHAHAHA…
Mr. James alias si raksasa itu tertawa dengan keras menandakan keberhasilannya dan ia secara perlahan menghilang. Pemandangan yang sangat menjijikan, burger super lezat itu yang disebut-sebut mengalahkan kelezatan kraby patty berubah menjadi seonggok kotoran manusia dengan belatung dan cacing.

TAMAT

Note: teks ini murni hanya CERITA FIKSI.
0 Responses

    Pengikut