Kelas ini begitu hening. Tak ada lagi suara tawa siswa kelas V SD yang setiap hari memenuhi ruang kelas yang sempit itu. Kini kelas itu terasa sangat hening, sangat hening. Pak guru mengambil sebuah buku pelajaran matematika dari dalam tas yang selalu Ia bawa. Ia mengambil sebuah daftar hadir dan beberapa batang kapur tulis dari dalam tas itu juga.
Pak guru beranjak dari mejanya kemudian ia menulis beberapa soal di papan tulis hitam. Papan tulis itu tergantung dibawah foto Garuda Pancasila yang sudah terlihat usang. Kelas itu masih terasa hening begitu pak guru membalikkan badannya seusai menulis soal. Ia kembali duduk diatas kursinya. Pandangan matanya lurus menatap ke depan dan terlihat butiran air mata yang hampir menetes. Sejauh mata memandang, ia hanya melihat sebuah ruang kelas yang sangat memrihatinkan. Hanya tersisa puing-puing bangunan yang hangus setelah dilalap api kebakaran dua hari yang lalu.