desa sukasari adalah sebuah desa yang asri. meskipun jaraknya dari pusat kota lumayan jauh, memerlukan waktu sekitar 3 jam perjalanan, namun tak menyurutkan niat Tony untuk berkunjung ke desa tersebut. tujuannya hanya satu, yaitu untuk mengumpulkan bahan materi tugas akhirnya. ia adalah seorang mahasiswa manajemen keuangan dari salah satu perguruan tinggi ternama di daerah jagakarsa jakarta selatan.
perjalanan selama tiga jam tidak terasa berlalu, kini tibalah ia pada sebuah desa terpencil nan asri. saat menginjakkan kaki di desa itu, ia disuguhkan pemandangan yang sungguh menakjubkan. terlihat bukit hijau, serta hamparan sawah dengan bebek-bebek bergerombolan mencari makan. pemandangan yang sangat jarang ia temui. teringat tentang tugasnya untuk mencari bahan tugas akhir, maka ia bergegas menuju rumah kepala desa dengan diantar oleh warga sekitar.
kepala desa menyambut baik kehadiran tony saat itu, kepala desa sangat mendukung tujuan tony ke desa sukasari dengan harapan bahwa tony dapat mempromosikan hasil pertanian masyarakat desa sukasari pada pasa-pasar di kota besar. selain itu agar masyarakat lebih termotivasi untuk maningkatkan produktivitas pertaniannya untuk dijual pada masyarakat perkotaan.
hari menjelang sore ketika tony undur diri dari rumah kepala desa, ia akan menginap di salah sau rumah warga. dari rumah kepala desa menuju rumah warga melewati sebuah sungai yang jernih airnya. tiap sore, sungai itu selalu ramai oleh anak-anak yang sedang bermain air dan para gadis desa yang sedang mencuci pakaian. tony menjadi pusat perhatian para gadis desa yang sedang mencuci di sungai. wajar saja, tony mempunyai wajah yang lumayan tampan dengan tubuh tinggi dan kulit putih.
hari menjelang malam, pada malam itu desa sukasari sedang mengadakan pesta panen dengan menggelar pertunjukan wayang kulit. tony bersama teman barunya di desa itu, iwan melihat pertunjukan tersebut. iwan adalah anak lelaki dari warga yang rumahnya ditumpangi oleh tony.
sampai tempat pertunjukan, ternyata acara sudah dimulai. tony yang sama sekali tidak tertarik dengan pertunjukan tersebut memilih berjalan-jalan keliling desa sendirian. dengan harapan ia dapat berkenalan dengan salah satu gadis di desa itu. sedang asyik berjalan sendiri, kemudian ia bertemu dengan seorang gadis cantik jelita yang juga sedang sendirian berjalan.
tony: "sendirian aja neng, boleh donk abang temenin?"
gadis: "boleh aja bang."
tony: "oh iya, kenelan dulu donk, nama abang Tony, dari jakarta."
gadis: "oh, nama saya gadis bang."
akhirnya mereka terlibat pembicaraan yang cukup seru, sampai pada akhirnya
gadis: "bang, ngobrolnya di pos ronda aja yuk, gak enak ngobrol di jalanan sepi kaya gini."
tony: "ayo."
tanpa ada perasaan aneh dalam fikirannya, tony mengikuti langkah gadis ke pos ronda.
gadis: "abang disini lama?"
tony: "enggak, paling cuma 2 minggu. eh ngomong-ngomong rumah gadis dimana?"
gadis: "saya sebenernya anak kepala desa bang. rumah saya deket kok dari sini."
tony: "oh anak pak kades, tadi siang abang dateng lho ke rumah gadis, mau minta izin tinggal sama pak kades. kok abang gak ketemu gadis ya?"
gadis: "wah, kalo siang gadis gak ada bang, gadis..."
belum selesai gadis berbicara, terdengar bunyi petir tanda akan turun hujan, dan saat itu pula hujan deras turun dengan tiba-tiba.
sebagian pakaian mereka kebasahan kena mereka duduk di liar pos ronda.
tony: "masuk aja yuk, daripada diluar kebasahan."
gadis menganganguk tanda setuju. didalam pos ronda yang sempit, mereka saling berpandangan. melihat wajah gadis yang cantik, dengan cahaya lampu remang-remang, entah setan apa yang merasuki fikiran tony, apalagi setelah memandangi tubuh gadis dengan pakaian luar yang basah, terlihat pakaian dalamnya menerawang. maka terjadilah hal-hal yang diinginkan.
*maaf penulis tidak bisa menceritakan dengan detail hal-hal yang diinginkan karena akan terlihat vulgar. pokonya seru dah (kata orang)*
pagi menjelang, hujan sudah berhenti, menyisakan tetesan embun di dedaunan. pagi itu juga ia dibangukan oleh salah seorang warga. tony kaget saat bangun ia mendapati dirinya tanpa baju. hanya celana panjang yang menutupi tubuhnya. warga tersebut menanyakan apa yang terjadi, namun tony tidak mungkin menceritakan kalau semalan ia telah berbuat sesuatu yang melanggar norma. ia hanya menggelengkan kepala. kemudian ia berjalan pulang ke tempat ia manginap. dijalan ia bertemu dangan iwan yang baru pulang menonton pertunjukan wayang kulit. lalu mereka pulang bersama.
sampai rumah iwan, tony masih memikirkan kejadian semalam. hal yang membuat ia heran adalah mengapa gadis meninggalkannya tidur sendirian? kemana perginya gadis itu?.
teringat bahwa gadis adalah seorang anak pak kades, maka ia berniat mengunjungi rumah pak kades untuk bertemu gadis. sampai rumah pak kades, tony menceritakan keinginannya untuk bertemu dengan gadis, anak pak kades. pak kades terlihatbingungsaat itu.
pak kades: "darimana kamu kenal gadis?"
tony: "saya mengenalnya semalam pak, kami bertemu di jalan, kemudian kami berbincang-bincang. boleh saya bertemu dengan gadis pak?"
pak kades: "ketahuilah nak, gadis itu adalah anak tunggal bapak. ia sudah meninggal sebulan yang lalu karena tenggelam di sungai."
seketika itu juga tony kaget bagai tersambar petir di siang bolong. ia tidak sanggup untuk berdiri, bahkan ia tak mampu berucap satu kata pun. kemudian ia pulang dengan peraaan yang bercampur aduk. malam hari, ia tidak bisa tidur karana memikirkan apa yang telah terjadi. kejadian yang sungguh aneh. saat tony membuka daun jendela untuk menghirup udara segar, ia melihat sesosok bayangan gadis sedang menghadap kearah tony sambil tersenum padanya. dan beberapa saat kemudian, bayangan itu hilang..
_TAMAT_
perjalanan selama tiga jam tidak terasa berlalu, kini tibalah ia pada sebuah desa terpencil nan asri. saat menginjakkan kaki di desa itu, ia disuguhkan pemandangan yang sungguh menakjubkan. terlihat bukit hijau, serta hamparan sawah dengan bebek-bebek bergerombolan mencari makan. pemandangan yang sangat jarang ia temui. teringat tentang tugasnya untuk mencari bahan tugas akhir, maka ia bergegas menuju rumah kepala desa dengan diantar oleh warga sekitar.
kepala desa menyambut baik kehadiran tony saat itu, kepala desa sangat mendukung tujuan tony ke desa sukasari dengan harapan bahwa tony dapat mempromosikan hasil pertanian masyarakat desa sukasari pada pasa-pasar di kota besar. selain itu agar masyarakat lebih termotivasi untuk maningkatkan produktivitas pertaniannya untuk dijual pada masyarakat perkotaan.
hari menjelang sore ketika tony undur diri dari rumah kepala desa, ia akan menginap di salah sau rumah warga. dari rumah kepala desa menuju rumah warga melewati sebuah sungai yang jernih airnya. tiap sore, sungai itu selalu ramai oleh anak-anak yang sedang bermain air dan para gadis desa yang sedang mencuci pakaian. tony menjadi pusat perhatian para gadis desa yang sedang mencuci di sungai. wajar saja, tony mempunyai wajah yang lumayan tampan dengan tubuh tinggi dan kulit putih.
hari menjelang malam, pada malam itu desa sukasari sedang mengadakan pesta panen dengan menggelar pertunjukan wayang kulit. tony bersama teman barunya di desa itu, iwan melihat pertunjukan tersebut. iwan adalah anak lelaki dari warga yang rumahnya ditumpangi oleh tony.
sampai tempat pertunjukan, ternyata acara sudah dimulai. tony yang sama sekali tidak tertarik dengan pertunjukan tersebut memilih berjalan-jalan keliling desa sendirian. dengan harapan ia dapat berkenalan dengan salah satu gadis di desa itu. sedang asyik berjalan sendiri, kemudian ia bertemu dengan seorang gadis cantik jelita yang juga sedang sendirian berjalan.
tony: "sendirian aja neng, boleh donk abang temenin?"
gadis: "boleh aja bang."
tony: "oh iya, kenelan dulu donk, nama abang Tony, dari jakarta."
gadis: "oh, nama saya gadis bang."
akhirnya mereka terlibat pembicaraan yang cukup seru, sampai pada akhirnya
gadis: "bang, ngobrolnya di pos ronda aja yuk, gak enak ngobrol di jalanan sepi kaya gini."
tony: "ayo."
tanpa ada perasaan aneh dalam fikirannya, tony mengikuti langkah gadis ke pos ronda.
gadis: "abang disini lama?"
tony: "enggak, paling cuma 2 minggu. eh ngomong-ngomong rumah gadis dimana?"
gadis: "saya sebenernya anak kepala desa bang. rumah saya deket kok dari sini."
tony: "oh anak pak kades, tadi siang abang dateng lho ke rumah gadis, mau minta izin tinggal sama pak kades. kok abang gak ketemu gadis ya?"
gadis: "wah, kalo siang gadis gak ada bang, gadis..."
belum selesai gadis berbicara, terdengar bunyi petir tanda akan turun hujan, dan saat itu pula hujan deras turun dengan tiba-tiba.
sebagian pakaian mereka kebasahan kena mereka duduk di liar pos ronda.
tony: "masuk aja yuk, daripada diluar kebasahan."
gadis menganganguk tanda setuju. didalam pos ronda yang sempit, mereka saling berpandangan. melihat wajah gadis yang cantik, dengan cahaya lampu remang-remang, entah setan apa yang merasuki fikiran tony, apalagi setelah memandangi tubuh gadis dengan pakaian luar yang basah, terlihat pakaian dalamnya menerawang. maka terjadilah hal-hal yang diinginkan.
*maaf penulis tidak bisa menceritakan dengan detail hal-hal yang diinginkan karena akan terlihat vulgar. pokonya seru dah (kata orang)*
pagi menjelang, hujan sudah berhenti, menyisakan tetesan embun di dedaunan. pagi itu juga ia dibangukan oleh salah seorang warga. tony kaget saat bangun ia mendapati dirinya tanpa baju. hanya celana panjang yang menutupi tubuhnya. warga tersebut menanyakan apa yang terjadi, namun tony tidak mungkin menceritakan kalau semalan ia telah berbuat sesuatu yang melanggar norma. ia hanya menggelengkan kepala. kemudian ia berjalan pulang ke tempat ia manginap. dijalan ia bertemu dangan iwan yang baru pulang menonton pertunjukan wayang kulit. lalu mereka pulang bersama.
sampai rumah iwan, tony masih memikirkan kejadian semalam. hal yang membuat ia heran adalah mengapa gadis meninggalkannya tidur sendirian? kemana perginya gadis itu?.
teringat bahwa gadis adalah seorang anak pak kades, maka ia berniat mengunjungi rumah pak kades untuk bertemu gadis. sampai rumah pak kades, tony menceritakan keinginannya untuk bertemu dengan gadis, anak pak kades. pak kades terlihatbingungsaat itu.
pak kades: "darimana kamu kenal gadis?"
tony: "saya mengenalnya semalam pak, kami bertemu di jalan, kemudian kami berbincang-bincang. boleh saya bertemu dengan gadis pak?"
pak kades: "ketahuilah nak, gadis itu adalah anak tunggal bapak. ia sudah meninggal sebulan yang lalu karena tenggelam di sungai."
seketika itu juga tony kaget bagai tersambar petir di siang bolong. ia tidak sanggup untuk berdiri, bahkan ia tak mampu berucap satu kata pun. kemudian ia pulang dengan peraaan yang bercampur aduk. malam hari, ia tidak bisa tidur karana memikirkan apa yang telah terjadi. kejadian yang sungguh aneh. saat tony membuka daun jendela untuk menghirup udara segar, ia melihat sesosok bayangan gadis sedang menghadap kearah tony sambil tersenum padanya. dan beberapa saat kemudian, bayangan itu hilang..
_TAMAT_