minggu ini matahari bersinar dengan terangnya, Cindy bersiap berangkat olahraga pagi. ia kebingungan mencari sepatu olahraganya karena ia biasa meletakannya di rak sepatu, tapi kali ini sepatu itu tidak ada di tempat yang semestinya. ia kemudian memanggil bibi, pembantu rumah tangga dirumahnya.
Cindy: "bibi!!!" (teriak cindy)
maklum saja, Cindy adalah anak yang manja, walaupun ia sudah menginjak kelas 2 SMA. tidak beberapa lama, bibi muncul dari dapur.
bibi: "ada apa neng?"
cindy: "sepatu olahragaku mana?"
bibi: "oh, tadi dipakai neng lisa. soalnya sepatunya basah kehujanan, jadi minjem sepatu neng cindy."
cindy: "ah elah, minjem sepatu orang gak izin dulu, batal kan gw olahraga. udah bibi sana, kerja lagi sana." (perintah cindy pada bibi)
bibi pun menuruti perintah anak majikannya.
1 jam, 2 jam, 3 jam cindy menunggu kakakya lisa, tapi sudah siang mereka belum pulang juga.
"bangke banget tuh kakak gw, batal kan gw olahraga." gumam cindy
menjelang magrib akhirnya mereka pulang, cindy memasang mimik sinis kepada mereka.
"baru pulang. kemana aja? lupa kalo punya 2 anak? lisa aja terus diurusin." omel cindy
lisa: "kita baru habis dari tempat bimbel ku dek, terus ke istora senayan, ada pameran universitas."
cindy: "emang gua pikirin."
lisa adalah kakak cindy, kini ia duduk di bangku kelas 3 SMA. entah mengapa, cindy merasa perlakuan mama sangat berbeda antara keduanya. apa yang diminta lisa selalu dipenuhi, sedangan cindy, harus dengan beberapa syarat yang harus dilakukan agar keinginannya dipenuhi oleh sang mama.
beberapa hari berlalu setelah kejadian sepatu itu, mama memanggil semua anaknya untuk berkumpul di ruang keluarga.
mama: "mama mengumpulkan kalian kesini ada yang ingin mama bicarakan. minggu depan lisa ulang tahun, mama ingim nengadakan syukuran kecil kecilan, mengundang teman-teman dekat lisa dan saudara-saudara kita dari bandung. cindy, kamu mau kan bantu persiapannya?"
cindy: "apa? aku? gak mau, ngapain! mama urus aja sama anak kesayangan mama itu."
mama: "cindy, apa apaan kamu, kamu kan juga anak mama."
cindy: "ooh ya??"
kemudain cindy meningalkan forum itu dan beranjak ke kamarnya.
dalam otaknya terlintas rencana jahat, ia akan menggagalkan acara ulang tahun kakaknya, apapun yang terjadi, acara itu harus dibatalkan saat hari H.
acara ulang tahun lisa adalah hari ini, cindy sedang memikirkan apa yang akan dilakukannya untuk menggagalkan acara ini.
hancurkan kuenya? tapi masih bisa dibeli lagi di toko.
racuni minuman untuk tamu? nanti aku bisa masuk penjara.
taburi bedak gatal di gaun lisa? iya, itu sepertinya tepat, dia akan sangat tersiksa., begitulah rencana busuknya.
mengendap-endap ia masuk ke kamar lisa yang saat itu sedang kosong. "lisa sedang mandi, saatnya aku bertindak." gumam cindy
seperti yang sudah ia rencanakan sebelumnya, ia mendekati gaun yang akan dipakai lisa. kebetulan gaun itu diganting di pintu lemari. dan cindy menaburkan bedag gatal ke bagian dalam gaun itu. setelah dirasa cukup, cindykeluar meninggalkan kamar kakaknya.
setelah lisa selesai mandi, ia memakai gaun itu seketika badannya terasa gatal dan lama kelamaan menjadi panas. rupanya sebelum memakai gaun itu, lisa memakai body lotion di seluruh tubuhnya. body lotion itu bereaksi negatif dengan bedak itu sehingga menimbulkan rasa panas. lisa kebingungan, seluruh tubuhnya gatal, panas, dan kulitnya memerah. lisa berteriak-teriak memanggi mamanya.
"MAMAAAAA. TUBUHKU PANAS SEKALII."
segera mama masuk ke kamar lisa, mama pun kebingungan dan berteriak minta tolong. beberapa tamu undangan yang sudah hadir juga panik dibuatnya. mendengar semua orang panik, cindy tersenyum puas dari kamarnya. ia kemudian berniat melihat hasil kerjanya. betapa terkejutnya ia ketika melihay kamar kakaknya dipenuhi orang-orang dan kakaknya merintih kesakitan. cindy pun ikut panik, karena bukan kejadian seperti ini yang diinginkannya, ia hanya ingin melihat kakaknya gatal, bukan merintih kesakitan seperti ini, ia langsung berinisiatif memanggil taksi untuk membawa kakaknya ke rumah sakit terdekat. namun apa daya, rumah mereka di dalan sebuah kompleks perumahan yang jarang dilalui taksi. jika ingin memanggil taksi, ia harus keluar kompleks atau memesan taksi via telepon.
seorang tamu undangan yang adalah teman mamanya menawarkan lisa untuk dibawa ke rumah sakit denagn menggunakan mobilnya. mama langsung setuju, dan mereka langsung meluncur ke rumah sakit terdekat. cindy juga ikut serta dalam mobil itu.
sampai rumah sakit, dokter jaga segera mengambil tindakan di ruang UGD. beberapa saat kemudian dokter itu keluar. mama langsung menghampiri dokter itu dan menamyakan keadaan anaknya.
"apa yang terjadi dengan anak saya dokter?"
dokter: "ada yang menaburkan kalsium oksalat dalam baju anak ibu, sejenis bubuk yang bisa menimbulkan rasa gatal. tapi sayangnya zat tersebut bereaksi dengan body lotion anak ibu yang belum kering. dan hasilnya seperti ini." jelas dokter.
dokter itu beranjak pergi untuk mengecek kondisi pasien lainnya.
mama bersama cindy masuk untuk melihat kondisi lisa. ia sudah diberi antibiotik oleh dokter, jadi rasa panasnya sudah berangsur hilang. cindy merasa iba melihat kakaknya terbaring lemah atas perbuatannya. iapun menghampiri kakaknya dan memeluknya.
cindy: "maafkan aku kak, aku yang menaburkan bubuk itu ke gaunmu."
mama dan lisa terkejut mendengar pengakuan cindy. mama nenarik bahu cindy kemudian menamparnya dengan sangat keras. PLAK..
"kmu sungguh keterlaluan, tega sekali kamu berbuat demikian kepada kakakmu sendiri. apa maumu?" mama sangat marah pada cindy.
"aku iri dengan dia. aku juga butuh perhatian, bukan cuma dia kan anak mama? aku juga anak mama kan? kenapa mama selalu pilih kasih? semenjak papa meninggal, selalu lisa yang dimanja. sedangkan aku? aku hanyalah anak yang tersisihkan dari keluarga sendiri."
mama merasa sedih anaknya mempunyai pemikiran demikian. ia kemudain menjelaskan pada cindy atas sikapnya.
mama: "tak tahukah kamu mengapa sikap mama demikian? mama tak berniat untuk pilih kasih pada siapapun. mama sayang dengan kalian berdua. kasih sayang mama sangat besar kepada kalian. kenapa mama lebih memperhatikan lisa? mama ingin memberikan sedikit kebahagiaan di akhir hidupnya. mama ingin saat dia meninggalkan kita semua, dia meninggal tanpa ada beban sedikitpun."
cindy: "apa maksudnya?"
lisa: "aku mengidap kanker otak stadium akhir dek. umurku sisa 6 bulan dari sekarang."
cindy merasa sangat menyesal atas perbuatannya. ia tidak mengetahui persoalan yang sesungguhnya. lisa adalah seorang gadis yang tangguh. ia berjuang melawan penyakitnya
"apa kamu mau memberikan sedikit kebahagiaan untuk kakakmu?" tanya mama pada cindy.
cindy mengangguk pelan, dan kemudian mereka bertiga berpelukan.
2 minggu kemudian lisa berangkat ke singapura untuk berobat, biayanya ditanggung sebagian oleh pamannya dari bandung. beberapa hari dirawat, lisa menunjukkan tanda-tanda kesembuhan, namun tuhan berkehendak lain, tiba-tiba saja kesehatannya menurun dan ia dipanggil untuk menghadap sang maha kuasa. keluarga sangat sedih atas kepergian lisa, yermasuk cindy.
kisah hidup lisa adalah sebuah motivasi bagi cindy, karena lisa tidak pernah mengeluh atas penyakitnya. bahkan ia selalu menyembunyikan kesedihannya pada orang lain, termasuk pada adiknya sendiri. dah satu hal yang selalu diingat cindy adalah, lisa selalu berusaha tersenyum. walau ia tahu waktu ia di dunia akan segera berakhir.
_TAMAT_
Cindy: "bibi!!!" (teriak cindy)
maklum saja, Cindy adalah anak yang manja, walaupun ia sudah menginjak kelas 2 SMA. tidak beberapa lama, bibi muncul dari dapur.
bibi: "ada apa neng?"
cindy: "sepatu olahragaku mana?"
bibi: "oh, tadi dipakai neng lisa. soalnya sepatunya basah kehujanan, jadi minjem sepatu neng cindy."
cindy: "ah elah, minjem sepatu orang gak izin dulu, batal kan gw olahraga. udah bibi sana, kerja lagi sana." (perintah cindy pada bibi)
bibi pun menuruti perintah anak majikannya.
1 jam, 2 jam, 3 jam cindy menunggu kakakya lisa, tapi sudah siang mereka belum pulang juga.
"bangke banget tuh kakak gw, batal kan gw olahraga." gumam cindy
menjelang magrib akhirnya mereka pulang, cindy memasang mimik sinis kepada mereka.
"baru pulang. kemana aja? lupa kalo punya 2 anak? lisa aja terus diurusin." omel cindy
lisa: "kita baru habis dari tempat bimbel ku dek, terus ke istora senayan, ada pameran universitas."
cindy: "emang gua pikirin."
lisa adalah kakak cindy, kini ia duduk di bangku kelas 3 SMA. entah mengapa, cindy merasa perlakuan mama sangat berbeda antara keduanya. apa yang diminta lisa selalu dipenuhi, sedangan cindy, harus dengan beberapa syarat yang harus dilakukan agar keinginannya dipenuhi oleh sang mama.
beberapa hari berlalu setelah kejadian sepatu itu, mama memanggil semua anaknya untuk berkumpul di ruang keluarga.
mama: "mama mengumpulkan kalian kesini ada yang ingin mama bicarakan. minggu depan lisa ulang tahun, mama ingim nengadakan syukuran kecil kecilan, mengundang teman-teman dekat lisa dan saudara-saudara kita dari bandung. cindy, kamu mau kan bantu persiapannya?"
cindy: "apa? aku? gak mau, ngapain! mama urus aja sama anak kesayangan mama itu."
mama: "cindy, apa apaan kamu, kamu kan juga anak mama."
cindy: "ooh ya??"
kemudain cindy meningalkan forum itu dan beranjak ke kamarnya.
dalam otaknya terlintas rencana jahat, ia akan menggagalkan acara ulang tahun kakaknya, apapun yang terjadi, acara itu harus dibatalkan saat hari H.
acara ulang tahun lisa adalah hari ini, cindy sedang memikirkan apa yang akan dilakukannya untuk menggagalkan acara ini.
hancurkan kuenya? tapi masih bisa dibeli lagi di toko.
racuni minuman untuk tamu? nanti aku bisa masuk penjara.
taburi bedak gatal di gaun lisa? iya, itu sepertinya tepat, dia akan sangat tersiksa., begitulah rencana busuknya.
mengendap-endap ia masuk ke kamar lisa yang saat itu sedang kosong. "lisa sedang mandi, saatnya aku bertindak." gumam cindy
seperti yang sudah ia rencanakan sebelumnya, ia mendekati gaun yang akan dipakai lisa. kebetulan gaun itu diganting di pintu lemari. dan cindy menaburkan bedag gatal ke bagian dalam gaun itu. setelah dirasa cukup, cindykeluar meninggalkan kamar kakaknya.
setelah lisa selesai mandi, ia memakai gaun itu seketika badannya terasa gatal dan lama kelamaan menjadi panas. rupanya sebelum memakai gaun itu, lisa memakai body lotion di seluruh tubuhnya. body lotion itu bereaksi negatif dengan bedak itu sehingga menimbulkan rasa panas. lisa kebingungan, seluruh tubuhnya gatal, panas, dan kulitnya memerah. lisa berteriak-teriak memanggi mamanya.
"MAMAAAAA. TUBUHKU PANAS SEKALII."
segera mama masuk ke kamar lisa, mama pun kebingungan dan berteriak minta tolong. beberapa tamu undangan yang sudah hadir juga panik dibuatnya. mendengar semua orang panik, cindy tersenyum puas dari kamarnya. ia kemudian berniat melihat hasil kerjanya. betapa terkejutnya ia ketika melihay kamar kakaknya dipenuhi orang-orang dan kakaknya merintih kesakitan. cindy pun ikut panik, karena bukan kejadian seperti ini yang diinginkannya, ia hanya ingin melihat kakaknya gatal, bukan merintih kesakitan seperti ini, ia langsung berinisiatif memanggil taksi untuk membawa kakaknya ke rumah sakit terdekat. namun apa daya, rumah mereka di dalan sebuah kompleks perumahan yang jarang dilalui taksi. jika ingin memanggil taksi, ia harus keluar kompleks atau memesan taksi via telepon.
seorang tamu undangan yang adalah teman mamanya menawarkan lisa untuk dibawa ke rumah sakit denagn menggunakan mobilnya. mama langsung setuju, dan mereka langsung meluncur ke rumah sakit terdekat. cindy juga ikut serta dalam mobil itu.
sampai rumah sakit, dokter jaga segera mengambil tindakan di ruang UGD. beberapa saat kemudian dokter itu keluar. mama langsung menghampiri dokter itu dan menamyakan keadaan anaknya.
"apa yang terjadi dengan anak saya dokter?"
dokter: "ada yang menaburkan kalsium oksalat dalam baju anak ibu, sejenis bubuk yang bisa menimbulkan rasa gatal. tapi sayangnya zat tersebut bereaksi dengan body lotion anak ibu yang belum kering. dan hasilnya seperti ini." jelas dokter.
dokter itu beranjak pergi untuk mengecek kondisi pasien lainnya.
mama bersama cindy masuk untuk melihat kondisi lisa. ia sudah diberi antibiotik oleh dokter, jadi rasa panasnya sudah berangsur hilang. cindy merasa iba melihat kakaknya terbaring lemah atas perbuatannya. iapun menghampiri kakaknya dan memeluknya.
cindy: "maafkan aku kak, aku yang menaburkan bubuk itu ke gaunmu."
mama dan lisa terkejut mendengar pengakuan cindy. mama nenarik bahu cindy kemudian menamparnya dengan sangat keras. PLAK..
"kmu sungguh keterlaluan, tega sekali kamu berbuat demikian kepada kakakmu sendiri. apa maumu?" mama sangat marah pada cindy.
"aku iri dengan dia. aku juga butuh perhatian, bukan cuma dia kan anak mama? aku juga anak mama kan? kenapa mama selalu pilih kasih? semenjak papa meninggal, selalu lisa yang dimanja. sedangkan aku? aku hanyalah anak yang tersisihkan dari keluarga sendiri."
mama merasa sedih anaknya mempunyai pemikiran demikian. ia kemudain menjelaskan pada cindy atas sikapnya.
mama: "tak tahukah kamu mengapa sikap mama demikian? mama tak berniat untuk pilih kasih pada siapapun. mama sayang dengan kalian berdua. kasih sayang mama sangat besar kepada kalian. kenapa mama lebih memperhatikan lisa? mama ingin memberikan sedikit kebahagiaan di akhir hidupnya. mama ingin saat dia meninggalkan kita semua, dia meninggal tanpa ada beban sedikitpun."
cindy: "apa maksudnya?"
lisa: "aku mengidap kanker otak stadium akhir dek. umurku sisa 6 bulan dari sekarang."
cindy merasa sangat menyesal atas perbuatannya. ia tidak mengetahui persoalan yang sesungguhnya. lisa adalah seorang gadis yang tangguh. ia berjuang melawan penyakitnya
tanpa pernah mengeluh. karena menurutnya, ia termasuk orang yang beruntung bisa menikmati udara segar kehidupan dan keluarga walaupun singkat. karena banyak bayi yang dibuang ibunya sendiri, bahkan dikubur hidup-hidup. ia juga merasa bersyukur bisa tetap bersekolah walau dengan penyakit yang terus menggerogoti tubuhnya. karena banyak orang diluar sana yang sama sekali tidak bisa duduk dan belajar disekolah. ia juga tidak pernah mengeluh karena di akhir hidupnya, ia masih bersama mama tercinta. karena ia tahu banyak anak seusianya yang tinggal di panti asuhan, bahkan mereka tidak pernah mengetahui siapa orang tua meraka dan darimana mereka berasal.
"aku tahu umurku tidak lama lagi, tapi aku akan terus berdoa pada tuhan agar aku diberi kesembuhan. aku tidak mau hari-hariku hanya bediam diri dirumah dan mencari tempat berobat. aku ingin kuliah seperti teman-temanku yang lainnya. aku ingin menjadi guru seperti cita-citaku dari awal." ucap lisa lirih
"aku tahu umurku tidak lama lagi, tapi aku akan terus berdoa pada tuhan agar aku diberi kesembuhan. aku tidak mau hari-hariku hanya bediam diri dirumah dan mencari tempat berobat. aku ingin kuliah seperti teman-temanku yang lainnya. aku ingin menjadi guru seperti cita-citaku dari awal." ucap lisa lirih
cindy mengangguk pelan, dan kemudian mereka bertiga berpelukan.
2 minggu kemudian lisa berangkat ke singapura untuk berobat, biayanya ditanggung sebagian oleh pamannya dari bandung. beberapa hari dirawat, lisa menunjukkan tanda-tanda kesembuhan, namun tuhan berkehendak lain, tiba-tiba saja kesehatannya menurun dan ia dipanggil untuk menghadap sang maha kuasa. keluarga sangat sedih atas kepergian lisa, yermasuk cindy.
kisah hidup lisa adalah sebuah motivasi bagi cindy, karena lisa tidak pernah mengeluh atas penyakitnya. bahkan ia selalu menyembunyikan kesedihannya pada orang lain, termasuk pada adiknya sendiri. dah satu hal yang selalu diingat cindy adalah, lisa selalu berusaha tersenyum. walau ia tahu waktu ia di dunia akan segera berakhir.
_TAMAT_