Gw akan kembali bernarsis ria. Tapi kali ini bukan tentang diri gw pribadi, tapi tentang pengalaman gw beberapa hari yan lalu.
Tanya: ada apaan?
Jawab: gw jalan-jalan donk sama teman-teman gw ke dufan
Tanya: ngapain?
Jawab: melepas penat setelah menyelesaikan segala macam urusan administrasi dengan akademik. Apalah namanya, mulai dari pembagian KHS, pengisian KRS, sampai pengisian KRS online yang cukup membuat stress dan menguras tenaga.
Dunia fantasi. Siapa sih yang gak kenal dengan tempat wisata di kawasan ancol yang terkenal itu? Menawarkan berbagai macam wahana seru dari yang cemen sampai yang memacu adrenalin.
Rabu, 23 februari 2011 tepatnya gw pergi ke dufan. Telah lama rasanya gw gak menginjakkan kaki gw ke tempat wisata itu. Selain terbentur waktu, pasti juga terbentur biaya yang kalau dipikir-pikir tiketnya lumayan juga. Untungnya ada promosi buy 1 get 1 dari salah satu perusahaan minuman bersoda. Gak usah gw jelaskan ya, pasti sudah paham kan??
Rombongan terdiri dari Gw, Ayu, Firman, Cika, Azmi, Kimau, Reza, Syafril, Grace, Windy, Rere, Okta, Febri, dan gak ketinggalan bintang tamu kita Kunti. Yang namanya berwarna biru masuk pasukan kereta, sedangkan yang berwarna merah ikut pasukan Busway. Kenapa beda? Karena rumah kita juga berbeda. Simple kan?
Berangkat terlalu pagi, pasukan kereta sampai terlebih dahulu, padahal loket saja belum buka. Daripada bengong, mending foto-foto
Dari kiri mata pembaca: kimau, syafril, reza, azmi, ayu, firman, gw.
Cika yang bertugas jadi fotografer.
Masuk ke dufan, wahana yang kita pilih sebagai pemanasan adalah halilintar hahaha…
Biasanya orang lain memilih wahana yang cemen dulu, baru yang rada ekstrim, tapi kami bocah-bocah gendeng langsung memilih halilintar. Gw sih oke oke aja, tapi beda dengan firman. Wajahnya pucat pasi seperti mayat dengan mimik yang amat ketakutan.
Mencoba beberapa wahana yang lain sampai sore. Dan yang paling berkesan menurut gw adalah tornado. Why?
Tornado. Dari namanya saja udah serem, Cuma orang-orang pemberani yang bersedia mencicipi wahana ini. Terbuktu dari 14 orang pasukan Cuma 5 orang yang berani.
dari kiri: reza, kimau, grace, cika, gw
Bagaimana dengan Hysteria? kata firman, wahana ini menakutkan karena seakan-akan nyawa kita diambil saat melesat keatas. Tapi tidak buat gw. Biasa aja, malah diatas, gw sempat berdiskusi dengan okta saat gw berdecak kagum melihat pemandangan laut yang luas.
Awalnya aja yang mendebarkan, tapi setelah permainan itu berakhir, malah keagihan ingin coba lagi dan coba lagi.
Foto-foto kami yang lainnya:
Dufan mampu membuat BPT kita narsis.
Udah gak berkharisma lagi dah...
Foto ini diambil di atas perahu istana boneka, gara-gara gw pindah ke barisan belakang, menyebabkan perahu tidak seimbang dan malah berjalan mundur. Dan setelah gw pindah lagi ke depan, tempat semula. Perahu kembali berjalan normal (ke depan). hahahaha...
Kami di dufan sampai sore, baru menuju pintu keluar selepas sholat maghrib. Sambil menunggu maghrib, kami sempat foto-foto juga lho.
menunggu waktu maghrib
Waktu yang memisahkan kebersamaan dan kegahagiaan kami di dufan. Setelah keluar, kami harus berpisah. Kembali menjadi dua kubu, pasukan kereta dan pasukan busway.
Bagi pasukan kereta, wahana yang terakhir adalah KRL ekonomi. Kenapa disebut wahana? Karena kami harus berdesak desakan, dan dorong-dorongan dengan penumpang yang lain. Yang paling gw ingat adalah gw yg nyaris jadi korban pencopetan. Ya, gw hampir kecopetan, tapi untungnya gw sadar dan copet itu mengurungkan niatnya untuk menjamah kantong celana gw. Alhamdulillah….
Sampai dirumah dengan perasaan puas dan tentu saja amat letih. Masih banyak cerita seru dan menarik yang tak akan gw lupakan tentang liburan bersama alumni finance 1A. tentunya akan sangat panjang dan pasti membuat jemari gw keseleo jika ditulis semuanya.
Tapi cerita ini cukup mewakili kebahagiaan gw di dunia fantasi. Tetap kompak dan tetap semangat ya teman-teman…
See you di kampus.