Mereka menjalani kehidupan kawin kontrak. Mawar dengan pria berdarah arab, sedangkan Melati dengan pria berdarah eropa. Perkawinan mereka sama-sama dikaruniai seorang anak, hal itu mereka ketahui satu minggu setelah masa kontrak itu selesai dan orang yang bertanggung jawab atas janin itu telah kembali ke Negara asalnya masing-masing.
Dengan dalih melindungi nyawa manusia, maka Mawar dan Melati menjaga janin yang ada dalam perutnya seorang diri, tanpa suami dan tanpa orang tua yang biasanya selalu memberikan nasehat ini itu, melarang ini, melarang itu. Hingga tiba saat-saat paling mendebarkan yaitu persalinan.
Warna langit tak bercahaya, jauh lebih bercahaya wajah justin bieber saat menerima award beberapa waktu lalu. Langit mendung, seakan enggan melihat kelahiran dua anak manusia hasil perbuatan dosa orang tuanya. Tepat pukul 12 malam, Mawar melahirkan seorang perempuan. Dua jam kemudian Melati juga melahirkan bayi perempuan. Lagi-lagi nasib mereka sama.
Sebuah kesalahan yang dilakukan perawat yang membantu persalinan mereka adalah perawat itu salah memberi tanda. Bayi mereka tertukar. Mungkin kita sering melihat kejadian seperti ini dalam sebuah tayangan sinetron, akan tetapi hal ini juga terjadi dalam kehidupan Mawar dan Melati.
Setelah mereka diperbolehkan pulang oleh dokter, Melati memutuskan untuk kembali ke kampung halaman. Bertemu dengan keluarga yang sudah sangat lama ia tinggalkan. Sedangkan Mawar masih tetap melanjutkan perjuangan hidupnya di kota Jakarta yang panas ini. Keputusan mereka sudah bulat dan ini adalah pertama kalinya mereka berpisah.
----- 17 tahun kemudian ----
Rasa rindu yang mendalam di hati Melati menuntunnya untuk kembali ke Jakarta mencari Mawar. Melati telah menjadi pengusaha peternakan ikan yang sukses dikampungnya. Mereka dipertemukan tuhan dalam sebuah pusat perbelanjaan di kawasan elit kota Jakarta. Saat Melati dan anaknya, Cindy ingin makan siang di ssebuah rumah makan dan ternyata rumah makan itu adalah milik Mawar. Tentu saja mereka senang bukan kepalang. Sahabat yang terpisah selama 17 tahun akhirnya bertemu kembali. Tetapa ada suatu keanehan, anak Mawar sebut saja Jasmine berwajah mirip orang eropa, padahal Mawar menikah dengan pria arab. Sedangkan anak Melati berwajah arab, sedangkan ia manikah dengan orang eropa.
Terpengaruh oleh tanyangan sinetron yang tema ceritanya selalu tentang anak tertukar, akhirnya mereka berpikir jika mereka mengalami hal tersebut. mereka memutuskan melakukan tes DNA untuk membuktikan semua kecurigaan ini. Dan hasil tes itu menyatakan bahwa kecurigaan mereka 100 persen benar.
Dengan berat hati, mau ak mau para orang tua korban bisnis pelacuran itu menceritakan hal yang sebenarnya. Mereka berkumpul diruamah Mawar yang sangat luas. Dimulai dengan pengakuan Mawar kepada Jasmine.
Mawar: “ibu ingin berbicara padamu nak.”
Jasmine: “apa ibu? Katakanlah.”
Mawar: “kau bukan anak kandungku, kamu tertukar dengan Cindy, anak Melati.”
Jasmine: “apa?? ibu tak bergurau?”
Mawar: “ibu tak sedikitpun bergurau nak, perlu kamu ketahui semuanya untuk kebaikanmu.”
Jasmine: “kalau ibu mengatakan semua untuk kebaikanku, apakah itu termasuk alasan mengapa ibu tak pernah mengatakan siapa ayah kandungku? Tidak mungkin bukan aku terlahir dari batu?”
Mawar: “tentu kau punya seorang ayah, tetapi tak perlu kau mengenalnya. Sebagaimana Ia tak pernah mengenalmu.”
Jasmine: “ceritakan padaku ibu semua rahasia yang kau sembunyikan.” Jasmine memaksa.
Sejenak Mawar memandang Melati, terlihat sebuah senyuman sebagai sebuah isyarat.
Mawar: “baik, ibu akan menceritakaan semuanya, ibu dan tante Melati adalah sahabat sehati. Kami selalu bersama hingga akhirnya kami terjerumus dalam dunia pelacuran dan kawin kontrak. Pada akhirnya lahirlah kamu dan Cindy.” Mawar menjelaskan pada Jasmine.
Jasmine: “jadi aku adalah anak haram? Aku tak sudi punya ibu mantan pelacur! Wanita kotor!”
PLAK. Sebuah tamparan keras mendarat di pipi mulus Jasmine
Mawar: “ibu memang mantan pelacur, tapi itu bukan kemauan ibu. Ibu dijebak. Walaupun sekarang kau mengetahui bahwa aku bukanlah ibu kandungmu, tetapi tanyakan pada dirimu sendiri, pantaskah kau mengucapkan kata-kata itu pada orang yang selama ini telah menyerahkan sisa hidupnya untuk berjuang demi membesarkanmu dengan tulus?”
Jasmine terdiam.
Mawar: “tak ada anak haram, anak yang terlahir ke dunia adalalah suci, mungkin berbeda jalan, tetapi kau tetaplah titipan tuhan yang harus dijaga.”
Jasmine meneteskan air mata, kemudian mereka berpelukan.
Mawar: “ibu menyerahka semua keputusan padamu, kau ingin tetap tinggal bersama ibu atau kau ingin ikut ibu kandungmu. Ibu tidak memaksa.”
Jasmine: “aku ingin tetap tinggal bersama ibu, walaupun ku tahu, tante Melati adalah ibu kandungku. Dimanapun aku tinggal, aku akan tetap menyayangi kalian.”
Melati meneteskan air mata, beberapa saat kemudian mereka berpelukan dengan erat.
TAMAT
komentar, kritik dan sarannya ditunggu yaa..
terima kasih..