Gue belum mau membalikan badan meski gairah muda Gue sedikit terpancing. Nikmati saja dulu. Belaian halus jemari itu semakin lama semakin intens, merambat ke beberapa titik rawan. Satu gerakan, Gue akhirnya membalikan badan, dan ternyata tak ada seorangpun dibelakang Gue. Rudy dan Andre masih asyik bermain air seperti kecebong. Sedangkan dua wanita itu sangat jauh disana. Lalu siapa yang melakukan itu? Gue berpikir positif, mungkin itu hanyalah perasaan Gue, atau itu adalah hembusan angin tepat di punggung Gue. Ah, lebih baik Gue mengakhiri saja acara mandi ini. Bergegas memakai pakaian dan menyiapkan kamera tersembunyi untuk nanti malam.
---skip---
Malam pun tiba. Suasana sepi dan mencekam semakin nyata dengan turunnya kabut yang menghalangi pemandangan. Kami hanya berbincang mengitari api unggun depan tenda. Sambil menanti dari kejauhan orang yang datang melakukan pasugihan.
Sampai beberapa lama, menjelang tengah malam, tak ada satupun orang datang, dan tiba-tiba obor sekitar gapura itu menyala dengan sendirinya. Siapa yang menyakalan obor itu? Tak ada orang lain disini selain kami. Angin bertiup dengan kencang, menerbangkan dedaunan dan bunga kering ke angkasa. Namun anehnya obor itu tak padam.
Gue merinding. Jangan-jangan cerita film horror akan terjadi pada Gue, akhirnya Gue memutuskan untuk masuk ke tenda untuk menenangkan pikiran. Dasar pelor, baru kena bantal, Gue udah terbuai dalam alam mimpi. Dalam mimpi itu Gue dikejar-kejar bayi-bayi tanpa kepala yang sangat banyak jumlahnya. Mereka minta digendong. (masih dalam mimpi) Gue lari tunggang langgang menjauhi mereka, tapi mereka mengepung Gue. Dan pada akhirnya Gue terbangun karena matahari mulai menampakan rona merahna.
Keluar tenda, Gue melihat kedaan sekeliling yang porak poranda seperti telah terjadi angin puting beliung. Dan teman-teman Gue tak kelihatan batang hidungnya. Gue juga heran, dengan keadaan sekitar yang berantakan tapi mengapa tenda Gue tetap berdiri kokoh dan Gue masih bisa terlelap tidur. Gue coba mencari teman-teman Gue yang hilang. Tidak terlalu sulit, mereka pingsan di atas tanah ada pula yang tersangkut di cabang pohon. Gue mencoba membantu mereka, dan setelah mereka siuman dan merasa lebih baik, kami bergegas membereskan perlengakapan kami dan segera mungkin meninggalkan tempat ini. Tak banyak yang kami bicarakan selama perjalanan, namun Gue tau kalo mereka telah mengalami hal gaib yang membuat jiwa mereka sedikit terguncang (lebay dikit). Tapi untungnya kami tidak mengalami hal ekstrim seperti dalam film dimana kami semua terbunuh.
Sampai kosan.
Membersihkan diri, dan meregangkan otot barang sejenak, kemudian tanpa sadar Gue tertidur. Gue bermimpi, dalam alam mimpi Gue bertemu dengan seorang wanita cantik. Kami berkenalan dan melanjutkan ke hubungan yang serius. Karena terbawa suasana, maka kami melakukan hal-hal yang diinginkan (masih dalam mimpi). Suara kontongan hansip yang sedang ronda membuat Gw terbangun. Gue langsung ke kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum waktu subuh. Ya, karena mimpi itu Gue harus mandi pagi-pagi buta.
Gue tidur terlalu lama, tapi bukan itu yang Gue pikirkan. Siapa gadis dalam mimpi Gue? Gue belum pernah sekalipun bertemu dengannya. Ah, biasanya setelah berpetualangan ditempat angker akan ada kejadian menyeramkan yang terus menghantui Gue, tapi ini malah sebaiknya. Sungguh aneh.
Gue tetap pergi ke kampus seperti biasa, tapi teman-teman Gue tak juga kelihatan batang hidungnya. Bahkan sampai mata kuliah pengantar ilmu ekonomi mikro yang sangat membosankan itu berakhir, mereka tetap tak juga muncul. Akhirnya Gue memutuskan untuk menghubungi mereka, tapi tak ada yang merespon. “Ya sudahlah, mungkin mereka masih syok.” Gumam Gue.
Kembali dalam keseharian sebagai anak kost. Saat Gue sedang mencuci pakaian, terasa sentuhan jemari yang halus di punggung Gue. Jujur gue merinding saat itu karena teman-teman Gue yang diganggu makhluk halus belum jelas kabarnya sampai sekarang. Jangan sampai Gue jadi korban keisengan makhluk jahil itu. Benar dugaan Gue, makhluk itu menampakan dirinya. Mau eksis kali dia berseliweran di area kamar Gue? Tapi Gue sama sekali gak takut lha mukanya cantik kok. Yang gw takut apabila dia menampakan wujudnya dengan muka rata atau muka yang hancur tepat di wajah Gue seperti orang hendak ciuman, mungkin Gue akan mengalami hearth attack saat itu juga. Tapi ini tidak terjadi hingga menjelang jam tidur Gue.
Dalam mimpi, Gue bertemu dengannya lagi. Akhirnya Gue tau kalau dia sedang kebingungan mencari orang tua kandungnya. Dunia setan ada juga ya yang anaknya tertukar? Kalau menurut logika sih mungkin saja. Manusia saja bisa tertukar anaknya. Apalagi setan yang jumlahnya berkali-kali lipat dari jumlah manusia. Dengan manajemen yang buruk, mungkin saja terjadi kesalahan identitas yang menyebabkan hantu ini terpisah dari orangtua kandungnya. Ini nyata ataukah hanya khayalan? Karena dia sangat terobsesi menjadi pemain sinetron dengan tema demikian yang sedang booming saat ini. Ya, tema anak yang tertukar. Kemudian dia membayangkan menjadi tokoh utamanya. Memang setan bisa berkhayal?
Mimpi itu tiap malan selalu hadir dalam tidur Gue. Meski tidak membuat Gua gila atau berdarah-darah, tapi tetap saja Gue merasa tidak nyaman kalau hantu itu terus menerus meminta Gue membantu mencari orang tua kandungnya. “Sudah gila kali.” Pikir gue. Bayangkan saja, mau cari dimana? Alam gaib saja Gue tak mampu menjamahnya. Mau lapor polisi? Bisa-bisa Gue yang dikirim kerumah sakit jiwa.
Akhirnya Gue putuskan untuk berkonsultasi dengan pak Ustad, karena Gue akan berdosa jika berkonsultasi dengan dukun. Ustad itu berkomunikasi dengan hantu yang terus mengikuti Gue itu, dan pada akhirnya hantu itu berjanji tidak akan mengganggu Gue lagi asalkan Gue mau menikahi dia. “Dasar hatu gilak.” Umpat Gue. Cantik sih, tapi kalau hantu siapa yang mau?
Dengan proses negosiasi yang panjang akhirnya hantu itu pergi dan tidak akan kembali ke kehidupan gue untuk selamanya tanpa syarat. Seketika tubuh Gue merasa panas dan perlahan-lahan terasa dingin. Semakin dingin dan membuat Gue pingsan beberapa saat. Menurut Pak Ustad, itu hal yang wajar bila makhluk yang berada dalam tubuh Gue akan pergi.
Sampai kosan, Gue mandapat kabar dari orang tua teman-teman satu tim Gue yang depresi akibat diganggu makhluk halus. Mereka telah sembuh total dan dapat berbicara seperti sediakala. Akhirnya semua peristiwa aneh dan perjuangan ini berhasil. Dalam hati Gue berdoa semoga hantu itu segera bertemu dengan orang tua kandungnya.
TAMAT
note:
Ceritanya memang aneh dan sedikit dubuat-buat, namun saya menulis demikian bukan tanpa tujuan. Saya ingin merubah paradigma masyarakat kalau hantu itu menyeramkan dan akan membunuh kita. Seperti yang biasa kita lihat dalam film-film horror. Itu semua tidak benar, itu hanya film. Dan tujuan lainnya adalah saya ingin membuat cerita yang sedikit berbeda dari cerita hantu kebanyakan. Sebagian dari mereka mempunyai alur yang sama, yaitu arwah gentayangan dan akhirnya diceritakan berujung pada kematian tokoh utamanya. Ide cerita yang membentuk suatu pola pikir baku dan ‘gampang ditebak.’ Saya ingin menyuguhkan sesuatu yang beda. Semoga anda semua para pembaca merasa terhibur. Kritik dan sarannya ditunggu.
Terima kasih.